6.1.3.2
forcep ekstraksi
Batasan :
Ekstraksi Vakum adalah tindakan obstetrik operatif untuk melahirkan kepala
janin dengan menggunakan “mangkuk hampa udara” yang ditempelkan pada kulit
kepala janin dari seorang parturien yang masih memiliki tenaga meneran.
Indikasi Konvensional:
Mempersingkat kala II pada keadaan :
- Ibu tidak boleh meneran terlalu lama pada kala II akibat kondisi
obstetri tertentu (pre eklampsia berat, anemia, diabetes mellitus,
eklampsia)
- Kondisi obstetri tertentu :
- Riwayat SC
- Kala II memanjang
- Maternal distress pada kala II
- Gawat janin pada kala II dengan syarat :
- Perjalanan persalinan normal
- Fasilitas sectio caesar sudah siap
Kontraindikasi Absolute :
- Disproporsi sepalo-pelvik .
- Operator tidak dapat mengenali denominator dengan baik
- Operator tidak kompeten untuk melakukan ekstraksi vakum.
- Kelainan letak :
- Presentasi Muka
- Letak Dahi
- Presentasi Lintang
- “After coming head” pada presentasi sungsang
Kontraindikasi Relatif:
1. Pasca pengambilan sediaan darah dari kulit kepala janin.
2. Prematuritas (<36>
- Kecuali pada persalinan gemelli anak ke II dimana persalinan hanya
memerlukan traksi ringan akibat sudah adanya dilatasi servix dan vagina.
- Dikhawatirkan terjadi trauma intrakranial, perdarahan intrakranial
, ikterus neonatorum berat.
3. IUFD
- Oleh karena : tidak dapat terbentuk kaput.
- Pada janin maserasi, kranium sangat lunak sehingga pemasangan
mangkuk menjadi sulit.
4. Kelainan
kongenital janin yang menyangkut kranium : anensephalus
Alat ekstraksi vakum:
- Cawan penghisap ( cup )
- Terdiri dari 3 ukuran :
- 50 mm
- 60 mm
- 70 mm
- Botol penghisap
- Pompa penghisap
- Pemilihan ukuran cawan penghisap disesuaikan dengan dilatasi
servik ; pada dilatasi servik yang sudah lengkap biasanya dipasang ukuran
yang terbesar (70 mm).
- Pada sisi belakang cawan penghisap terdapat “ marker “ sebagai
penuntun gerakan rotasi dalam dan dipasang pada posisi jam 12.
- Pada penampang melintang cawan penghisap terlihat adanya rantai
yang merupakan alat pengaman agar cawan tidak mudah terlepas dari
“pegangan” saat melakukan traksi.
Diagram
mangkuk penghisap
cawan
penghisap
Syarat ekstraksi vakum
- Janin diperkirakan dapat lahir pervaginam.
- Pembukaan sekurang - kurangnya 7 cm ( idealnya adalah dilatasi
lengkap ).
- Penurunan kepala > station 0 ( idealnya adalah setinggi Hodge
III + )
- Selaput ketuban negatif.
- Harus ada kekuatan meneran ibu dan kontraksi uterus (HIS )
Prinsip ekstraksi vakum:
Membuat suatu caput succadeneum artifisialis dengan cara
memberikan tekanan negatif pada kulit kepala janin melalui alat ekstraktor
vakum.
Caput
Succadeneum
Pemasangan
cawan penghisap dalam keadaan miring
Pemasangan cawan penghisap
- Setelah persiapan operator dan atau pasien selesai serta peralatan
sudah dipersiapkan dengan baik.
- Labia dibuka dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri dari
arah atas.
- Cawan penghisap yang sudah dilumuri dengan jelly dimasukkan jalan
lahir secara miring dengan menghindari urethra dan klitoris.
- Cawan penghisap diputar 900 dan ditempatkan tepat pada
permukaan kulit kepala dengan posisi menjauhi ubun-ubun besar.
- Buat tekanan vakum dalam cawan penghisap dengan memompa sampai 0.2
kg/cm2 sebagai tekanan awal.
- Pastikan bahwa cawan penghisap terpasang dengan baik dan tidak ada
bagian jalan lahir atau sisa selaput amnion yang ikut terjepit
- Setelah 2 menit, naikkan tekanan negatif sampai 0.7 – 0.8 kg/cm2
dengan kecepatan 0.2 kg/cm2 setiap 2 menit.
- Penilaian ulang untuk melihat adanya bagian jalan lahir yang
terjepit.
- 9. Traksi percobaan untuk melihat apakah ekstraksi vakum sudah
berfungsi dengan baik.
- 10. Traksi sesuai dengan derajat desensus sampai lahirnya kepala
janin.
- 11. Cawan penghisap dilepas dan sisa tubuh anak dilahirkan dengan
cara sebagaimana lazimnya.
Ekstraksi Vakum Pada Posisi Occiput Anterior
Pemasangan cawan pada sutura sagitalis menjauhi ubun-ubun besar
Posisi awal, arah traksi horisontal sampai kepala nampak dibawah simfisis
|
0 komentar:
Posting Komentar