7.1
anastesi dan persiapan pra bedah
ANASTESI
PERSIAPAN PRABEDAH
PERSIAPAN
DIRI ANASTESIS
Perawat anestesi harus sehat fisik dan psikis,
memiliki pengetahuan dan keterampilan
anestesi yang memadai serta memiliki kemauan yang kuat untuk
meningkatkan kemampuannya. Perawat anestesi yang bekerja
tanpa supervisi dokter spesialis anestesi, misal perawat anestesi
yang bertugas di daerah, harus memiliki sikap mental yang kuat. Dia tidak boleh
gampang gugup dan cepat panik. Sebab tindakan anestesi merupakan
tindakan yang berbahaya dan mengancam jiwa pasien.
Apabila perawat anestesi tidak memiliki sikap mental yang
kuat maka dia akan panik dan gugup sehingga prosedur tindakan penyelamatan pasien tidak dapat
dijalankan, akibatnya jiwa pasien melayang. Memiliki pengetahuan teoritis semata belumlah cukup untuk menjadi
perawat anestesi yang baik. Pengetahuan tersebut harus
didukung oleh sikap mental dan keterampilan yang baik pula.
Persiapan
sarana (alat dan obat)
Persiapan
ini meliputi persiapan obat-obat anestesia, obat pendukung anestesia dan obat
resusiatasi.
Adapun peralatan yang disiapkan adalah :
- mesin anestesi
- set intubasi termasuk bag and mask (ambubag) - alat pemantau tanda vital - alat/bahan untuk antisepsis (kalau menggunakan anestesi regional)
- alat-alat penunjang :
o alat pengisap (suction) o sandaran infus o sandaran tangan o bantal o tali pengikat tangan o anesthesia pin screen / boug
Sarana
Obat meliputi :
- obat anestesi :
o obat premedikasi o obat induksi o obat anestesi volatil / abar
- obat resusitasi
- obat penunjang anestesi :
o
pelumpuh otot
o anti dot
o
hemostatika
o obat lain
sesuai dengan jenis operasi
PERSIAPAN PASIEN
Persiapan pasien dapat dilakukan mulai di ruang perawatan (bangsal),
dari rumah pasien ataupun dari ruang penerimaan pasien di
kamar operasi. Bergantung dengan berat ringannya tindakan pembedahan yang akan dijalankan
serta kondisi pasien.
Pasien dengan operasi elektif sebaiknya telah diperiksa dan
dipersiapkan oleh petugas anestesi pada H-2 hari
pelaksanaan pembedahan. Sedangkan pasien operasi darurat, persiapannya lebih singkat lagi. Mungkin beberapa jam sebelum
dilaksanakan pembedahan.
Pasien dianamnesa tentang penyakit yang dia derita, penyakit penyerta,
penyakit herediter, pengobatan yang sedang dia jalani,
riwayat alergi, kebiasaan hidup (olahraga, merokok, minum
alkohol dll). Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (laboratorium dan
radiologi).
Perlu pula dianamnesa riwayat pembedahan, pembiusan serta komplikasi
yang dialami pasien. Berapa lama dia menjalani perawatan.
Misal, pasien yang pernah menjalani operasi pengangkatan
nevus tapi pasca operasinya dirawat di ruang rawat intensif (ICU), maka petugas anestesi harus waspada.
Pasien ini memiliki masalah yang serius.
|
Pages
7.1 anastesi dan persiapan pra bedah
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar